Jumat, 28 Desember 2012

motipasi dalam hidup

BEBEK PEKING YANG KURANG 1 KAKI



Kota Columbus di negara bagian Georgia Amerika Serikat adalah sister city kota Taizhong, Taiwan. Pada suatu ketika perkumpulan komunitas Taiwan pergi ke kota Columbus untuk mengadakan pertunjukan menari. Mereka mendapatkan sambutan hangat dan perjamuan makan yang disponsori oleh kamar dagang kota itu.

Untuk itu Wu Rongquan dan Xu Qiuyue suami istri kepala seksi dari kota Atlanta pergi ke Columbus khusus mengundang wali kota Robert Poydasheft dan ketua kamar dagang, Michael Goymon, beserta istri masing masing untuk menghadiri perjamuan ini, bersamaan itu mereka juga mengundang pasangan Wang De dan Gao Dahong yang dulu pernah tinggal di Taizhong sebagai pendamping.

Dalam perjamuan itu mereka mengobrol dengan akrab, gelak tawa terdengar tiada hentinya, ini adalah kali pertama penulis berada bersama dengan sahabatnya dari Amerika berada bersama dalam sebuah perjamuan makan dan minum yang penuh kehangatan dan gelak tawa. Boleh dikatakan selain hidangan dan minumannya lezat, tamu yang hadir pun juga penuh keakraban.

Sebelum hidangan dikeluarkan, mereka saling menyilahkan minum, pelayan menyajikan bebek panggang Beijing untuk dipamerkan, Wu Rongquan menggunakan bahasa Inggris menceritakan sebuah lelucon tentang “bebek panggang Peking” yang bisa membuat setiap orang merenungkannya.

Dia katakan di Taiwan setiap kali orang mengadakan perjamuan selalu memiliki kebiasaan merendah, Nyata-nyata di atas meja penuh dengan berbagai macam hidangan makanan dan minuman mereka masih meminta maaf karena makanan dan minuman yang dihidangkan masih kurang.

Dahulu ada seorang keluarga kaya, suatu ketika dia menjamu tamu, ketika sang juru masak menyajikan 1 piring bebek panggang Peking yang harum dan lezat, sang majikan berkata, ”Masakannya kurang enak silahkan dinikmati jangan sungkan-sungkan.”

Suatu malam berikutnya ketika dia mengadakan perjamuan untuk ke-2 kalinya, saat bebek panggang Peking dikeluarkan, dia mendapatkan bebek panggang Peking tersebut pahanya kurang sebuah. Setelah para tamu pulang, sang majikan memarahi si juru masak. Juru masak itu dengan tenang berkata, ”Mari tuan ikuti saya.”

Mereka berjalan keluar rumah hingga tiba di kandang bebek, di bawah sinar rembulan, si juru masak menunjuk ke arah bebek-bebek itu dan berkata,”Tuan coba lihat, bukankah bebek-bebek itu hanya ada 1 kaki?” Ternyata ketika malam, bebek memiliki kebiasaan tidur dengan menarik sebuah kakinya.

Mendengar ini semua orang tak bisa menahan tawanya karena kecerdasan si juru masak. Wu kemudian melanjutkan ceritanya, ”Akan tetapi si majikan itu, ternyata juga adalah seorang yang pandai, segera dia menepuk kedua tangannya dengan keras, tepukan tangan itu mengejutkan bebek-bebek tersebut, sehingga mereka mengibas-ngibaskan sayapnya dan meloncat pergi. Majikan itu lalu berkata, ”Kamu lihat, bukankah bebek-bebek itu memiliki 2 kaki ?”

Kembali semua tertawa salut dengan kecerdasan sang majikan, juga mengira kalau ceritanya telah berakhir.

Tidak terduga, ketika suara tawa telah reda, segera Wong Rongquan melanjutkan ceritanya. ”Juru masak itu lalu berkata kepada majikannya, jika anda seperti ini, banyak memberikan tepuk tangan, maka bebek-bebek itu tidak akan kehilangan 1 paha.”

Lagi-lagi kita semua tertawa, Wong Rongquan  lalu melanjutkan lagi, ”Marilah kita semua bertepuk tangan untuk sang juru masak, agar nanti bebek panggangnya tidak kurang 1 paha.

Semua orang tepuk tangan dan tertawa terbahak-bahak, Tentu saja sang juru masak wajahnya penuh dengan senyuman.

Lelucon dari Wong Rongquan ini lebih harum, lebih manis dan lebih membuat orang terkesan dari pada bebek panggang Peking yang sedang disantap saat itu.

Catatan : Sungguh suatu talenta yang luar biasa dan bahkan sangat pintar dari seorang Wong Rongquan, menyampaikan suatu perhargaan dengan kerendahan hati, tidak sombong, menunjukkan jati diri sebagai orang besar dengan sikap dan perilaku yang mengagumkan.



Sebagai tambahan cerita diatas, dalam strategi seni perang Sun Tzu mengawali ajarannya dengan suatu yang sangat bermakna :

Saya menpunyai tiga harta yang saya simpan dan sangat saya hargai :
Pertama adalah KEBAIKAN.
Kedua adalah KESEDERHANAAN. Dan
Ketiga adalah TIDAK MENGANGGAP DIRI LEBIH PENTING DARIPADA ORANG LAIN.

Dengan KEBAIKAN seseorang menjadi berani.
Dengan KESEDERHANAAN seseorang dapat menjangkau keluasan.
Dengan TIDAK MENGANGGAP DIRI LEBIH PENTING DARIPADA ORANG LAIN seseorang dapat bertahan secara efektif.

Jika seseorang meninggalkan kebaikan dan keberanian, meninggalkan kesederhanaan dan keluasan, dan mengganti kerendahan hati dengan kemurkaan, kemarahan dan keganasan, seseorang akan “mati”.

Penerapan kebaikan di dalam “ perang “ ( lingkungan ) akan menuntun ke kemenangan, penerapan kebaikan dalam pertahanan akan menuntun ke keamanan.

Semoga Bermanfaat

0 komentar: